KD.1.2
Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju)
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa memiliki kemampuan untuk berpikiran ingin terus maju (prestatif) dalam bekerja
2. Siswa dapat memahami dan mengembangkan perilaku belajar yang positif agar mampu selalu memiliki kemampuan berkerja prestatif
A. PENTINGNYA BEKERJA PRESTATIF.
1. Pengertian perilaku bekerja prestatif
Keinginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak dapat dihindari. Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif. Prestatif itu apa? Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (ambition drive). Di sini seorang wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi ingin maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya. Dengan berbuat dan bekerja prestatif terhadap bisnisnya, wirausaha tersebut akan berhasil di dalam kegiatan usahanya. Berbuat dan bekerja secara prestatif merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha.
Wirausaha yang berhasil untuk maju yaitu sebagai berikut.
Kemauan bekerja keras
Bekerja sama dengan pihak lain
Penampilan yang baik
Keyakinan diri
Pandai membuat keputusan
Mau menambah ilmu pengetahuan
Ambisi untuk maju
Pandai berkomunikasi
Stephen Covey, dalam bukunya First Thing’s First, mengungkapkan empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju yaitu:
Self awareness adalah sikap mawas diri dan memiliki
Couscience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup
Independent Will adalah pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk mengambil manfaat hasil
Creative imagination adalah berpikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta memiliki dengan yang tepat.
Jika karakteristik prestatif seorang wirausaha diterapkan di dalam bisnis maka :
Ia memiliki tekad kuat berusaha tetapi bukan karena terpaksa;
Ia mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju, setelah menerima umpan balik;
Ia berpikir ada kemungkinan gagal, tetapi ia tidak gentar;
Ia ingin maju atau mandiri, walaupun berisiko tinggi;
Ia berpikir positif, karena ingin berkreatif.
2. Tanamkan perilaku bekerja prestatif.
Efektifitas bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan perkataan lain, efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas. Setiap orang memiliki kemampuan mengatur semua kegiatannya tanpa ada keterbatasan. Dan seorang wirausaha memiliki kemampuan mengatur kegiatan dengan terencana dan terukur dengan tingkah hasil tertentu.
Efisien bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan perkataan lain, efisien bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil guna.
Tepat; artinya bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan atau semua yang dicita-citakan tercapai.
Cepat; artinya mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu. Bila pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat atau tepat pada waktu yang ditetapkan
Hemat; artinya dengan biaya yang tertentu tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apapun yang menghasilkan pada tingkat tertentu pula
Berhasil guna; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud tanpa mengalami hambatan-hambatan, sehingga meraih prestasi tertentu.
3. Pentingnya bekerja prestatif.
a.Beberapa pendapat para ahli tentang kepentingan dan manfaat latihan
Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih prestatif. Dengan adanya latihan, berarti wirausaha yang bersangkutan akan memperoleh karyawan yang ahli dan trampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara prestatif.
Pentingnya menanamkan bekerja prestatif melalui latihan adalah:
1) Menghargai cita-cita dan masa depan;
2) Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif;
3) Mengurangi pengawasan dalam bekerja;
4) Terus menerus menambah ilmu pengetahuan;
5) Mengembangkan rasa kesetiakawanan;
6) Mengembangkan sikap yang positif;
7) Mengembangkan kemampuan berprakarsa;
8) Mengembangkan daya kreativitas;
9) Efektif dan efisien dalam bekerja.
b. Metode latihan
Metode latihan yang dijalankan wirausaha adalah sebagai berikut :
1) Untuk latihan induksi
Kuliah
Magang
Perjalanan dinas
Menghadirkan dosen tamu (Ahli)
2) Untuk latihan tugas
Belajar sambil bekerja
Sistem magang
Mengikuti pelajaran di luar perusahaan
Latihan kewirausahaan merupakan bentuk tindakan korektif yang diperlukan untuk dapat mencapai nilai sehingga mungkin terjadi perubahan tertentu, namun mengandung resiko tertentu pula. Latihan kewirausahaan merupakan salah satu aspek yang perlu ditangani secara
berencana dan berkelanjutan. Adanya latihan dalam berwirausaha, diharapkan dapat meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuan, sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan baik. Setiap wirausaha yang menyelenggarakan latihan kewirausahaan,
selain harus berdasarkan pada suatu rencana, juga harus menentukan tujuan yang ingin dicapai. Termasuk juga meminimal resiko yang dihadapi.
Menilai suatu latihan sangat penting untuk mengetahui, apakah latihan yang dilaksanakan perusahaan itu baik atau tidak, kena sasaran atau tidak, dan lain sebagainya. Apakah cara melaksanakan latihan itu efektif dan efisien atau tidak, hanya dapat diketahui jika telah diadakan penilaian terhadap latihan tersebut. Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja ke arah pengaturan secara maksimal, yaitu dengan memberikan latihan kerja yang baik, maupun
dalam rangka tugasnya untuk perkembangan technical skill dan managerial skill. Prinsip pembinaan bekerja prestatif, efektif, dan efisien merupakan kunci ke arah kemajuan organisasi. Sebab efektivitas dan efisiensi kerja harus dicapai dalam rangka pencapaian tujuan. Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja yang baik, dibutuhkan teknik penggerakan dan motivasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Wirausaha harus melakukan pengembangan cara berpikir maju. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pengendalian usaha yang efektif dan efisien, yaitu dengan menentukan standar kerja, menilai prestasi kerja dan mengendalikannya.
Prestasi bisnis ditentukan sikap dan tindakan wirausaha.
Efektivitas dan efisiensi wirausaha ditentukan hasil-hasil yang dicapai.
Wirausaha harus mampu melihat setiap aspek dari sebuah persoalan dan memahami secara keseluruhan.
Rancangan yang ekonomis diperlukan oleh perilaku wirausaha
4. Merencanakan proses bekerja prestatif.
Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja prestatif, yakni sebagai berikut.
Pemanfaatan kegiatan-kegiatan wirausaha, seperti menggunakan waktu, seleksi penerimaan tenaga kerja, dan peralatan kerja.
Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha, seperti menyiapkan laporan keuangan bulanan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk dan jasa.
Pengendalian faktor-faktor eksternal wirausaha, seperti kebijakan-kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, iklim usaha.
Masalah-masalah keahlian, sampai sekarang dikejar orang dalam berbagai sekolah atau pendidikan. Adapun keahlian pokok yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha atau siapa saja adalah :
1. Keahlian pengendalian keuangan;
2. keahlian mengenai risiko persaingan;
3. keahlian mengurus usaha atau manajemen usaha;
4. keahlian menawarkan produk (salesmanship); dan
5. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan.
Lima keahlian pokok inilah yang sesungguhnya merupakan keahlian utama yang diperlukan oleh setiap wirausaha. Setelah menikmati pendidikan dan latihan, dalam keahlian pokok maupun keahlian tambahan, maka dalam praktek kehidupan usaha atau bisnis lambat laun cenderung akan menambah keahlian. Wirausaha berusaha meraih masa depan dengan baik, agar lingkungan bisnis yang terbentuk mampu mengembangkan keberlanjutan bisnisnya.
Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan para wirausaha. Dengan adanya waktu, segala sesuatu dapat terjadi, tetapi tanpa waktu maka tidak ada sesuatu yang akan terjadi. Atas dasar itu, gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Agar para wirausaha dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, dibawah ini dibuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab.
Para wirausaha dapat memandang waktu sebagai berikut.
Waktu adalah organisasi keseluruhan dari aktivitas kegiatan usaha untuk mencapai sesuatu tujuan. Waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep-konsep dan gagasan-gagasan dalam organisasi bisnis.
Waktu adalah sesuatu kekuasaan yang dimiliki sekarang, dan akan menentukan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu sekarang, akan menentukan tujuan usaha selanjutnya. Para wirausaha yang dapat memanfaatkan waktu sekarang, tanpa bermalas-malasan, akan sukses di dalam bisnisnya.
Waktu adalah ukuran untuk menentukan berapa lama harus bekerja hingga menghasilkan sesuatu.
Waktu adalah nilai uang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.
Berikut ini adalah beberapa petunjuk untuk menggunakan dan mendayagunakan waktu secara efektif dan efisien.
1) Buatlah perencanaan usaha atau bisnis dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
2) Biasakanlah untuk membagi dan menepati waktu dalam kehidupan sehari-hari.
3) Sadarilah bahwa waktu sangat berharga untuk mengisi kehidupan dengan berkarya dan berprestasi.
4) Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup.
5) Janganlah suka menunda-nunda pekerjaan
6) Kenalilah kondisi penyesuaian diri terhadap waktu
7) Melatih kedisiplinan di dalam setiap melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan.
8) Untuk memperkuat disiplin, usahakanlah membiasakan diri untuk bekerja dengan konsentrasi penuh.
9) Manfaatkanlah waktu-waktu senggang untuk kegiatan-kegiatan yang berguna bagi hidup ini, baik untuk belajar, untuk bisnis, untuk memperkaya pengalaman maupun untuk mengerjakan kegiatan lainnya.
10)Bekerjalah di dalam batas-batas kemampuan fisik dan psikis.
A. PERAN PERILAKU BELAJAR PRESTATIF.
2. Prinsip dan ciri perilaku belajar
3. Komponen perilaku belajar
Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberpa komponen perilaku belajar, sebagai berikut :
Pengajaran unit
Bersikap dinamis
Aktivitas belajar
Pembicaraan sistem bimbingan belajar
B. MANFAATKAN SIKAP BEKERJA PRESTATIF.
1. Penerapan kesempatan bekerja
Agar dapat mencapai tujuan sikap bekerja prestatif para wirausaha diharapkan :
Aktif dan kreatif serta berpikir kritis. Di sini harus menciptakan sikap bekerja prestatif, sehingga memiliki dan mengembangkan daya cipta yang positif.
Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan yaitu selalu sibuk dan menerapkan perilaku bekerja prestatif dalam setiap kesempatan yang ada.
Kebiasaan menunggu harus diubah dengan memberikan pelayanan prima, agar prestasi kerja secara terus menerus dicapai
2. Kepercayaan dan keberanian bekerja
Menerapkan perilaku bekerja prestatif perlu dikembangkan dalam berbagai bidang atau bidang tertentu yang menjurus pada efektivitas usaha atau bisnis. Menanamkan perilaku bekerja prestatif perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan :
Pengembangan diri dalam komitmen;
Pembinaan dan pengembangan kerja;
Bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja;
Memotivasi pekerja mau bekerja aktif, kreatif dan inovatif.
3. Ciri-ciri sikap bekerja baik
Wirausaha yang ingin maju pasti akan bekerja secara efektif dan efisien. Pikiran ingin maju membutuhkan kreativitas dari wirausaha itu sendiri. Jadi, efektifitas dan efisiensi bekerja mendorong terdapat pada wirausaha yang sering berada dalam kelompok kerjanya untuk terus
berprestasi. Keinginan maju dalam bekerja, sangat dipengaruhi oleh berbagia aspek kompetensi wirausaha itu sendiri.
Kompetensi wirausaha tergantung dalam kategori berikut ini :
Dilligence (kerajinan, kerja keras)
Dedication (pengabdian)
Integrity (keutuhan, watak)
Responsiblenness (rasa tanggungjawab)
Carefullness (kehati-hatian)
Versatility (keserbabisaan)
Innovativeness (daya pembaharuan)
Cooperativeness (semangat kerjasama)
4. Motivasi dalam bekerja
Untuk memperdalam tentang motivasi di dalam bekerja, hendaknya seorang wirausaha memahami hal-hal yang berhubungan dengan masalah kebutuhan hidup. Adapun kebutuhan-kebutuhan para pekerja yang berhubungan dengan masalah motivasi antara lain sebagai berikut.
Kebutuhan fisiologis misalnya makan, minum, istirahat, tidur, dan lain sebagainya.
Kebutuhan akan rasa aman, bebas dari ancaman fisik dan psikis.
Kebutuhan akan penghargaan (penghargaan akan kemampuan, kompetensi, dan percaya diri).
Kebutuhan untuk aktualisasi diri (mengembangkan potensi-potensinya semaksimal mungkin).
Teori kebutuhan tersebut pertama kali dikemukakan oleh Abraham H. Maslow (1954), dan biasanya dikenal dengan nama teori hirarki kebutuhan A.H. Maslow.
Buatlah rencana kegiatan belajar dan praktek yang dipandang mampu meraih keuntungan di masa depan.
Tugas
1. Buatlah matriks rencana-rencana masa depan dan cara meraih masa depan
Evaluasi
1. Jelaskan makna perilaku bekerja prestatif bagi wirausaha ?
2. Jelaskan maksud dari pernyataan keinginan maju dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh berbagia aspek kompetensi wirausaha itu sendiri ?
3. Uraiakan karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif menurut Zimmerer ?
4. Uraikan wirausaha berhasil yang memiliki ciri-ciri karakteristik prestatif ?
5.Jelaskan komponen-komponen pemikiran perilaku belajar yang mengarahkan pada kemampuan membelajarkan diri secara efektif?
Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju)
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa memiliki kemampuan untuk berpikiran ingin terus maju (prestatif) dalam bekerja
2. Siswa dapat memahami dan mengembangkan perilaku belajar yang positif agar mampu selalu memiliki kemampuan berkerja prestatif
A. PENTINGNYA BEKERJA PRESTATIF.
1. Pengertian perilaku bekerja prestatif
Keinginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak dapat dihindari. Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif. Prestatif itu apa? Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (ambition drive). Di sini seorang wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi ingin maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya. Dengan berbuat dan bekerja prestatif terhadap bisnisnya, wirausaha tersebut akan berhasil di dalam kegiatan usahanya. Berbuat dan bekerja secara prestatif merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha.
Wirausaha yang berhasil untuk maju yaitu sebagai berikut.
Kemauan bekerja keras
Bekerja sama dengan pihak lain
Penampilan yang baik
Keyakinan diri
Pandai membuat keputusan
Mau menambah ilmu pengetahuan
Ambisi untuk maju
Pandai berkomunikasi
Stephen Covey, dalam bukunya First Thing’s First, mengungkapkan empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju yaitu:
Self awareness adalah sikap mawas diri dan memiliki
Couscience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup
Independent Will adalah pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk mengambil manfaat hasil
Creative imagination adalah berpikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta memiliki dengan yang tepat.
Jika karakteristik prestatif seorang wirausaha diterapkan di dalam bisnis maka :
Ia memiliki tekad kuat berusaha tetapi bukan karena terpaksa;
Ia mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju, setelah menerima umpan balik;
Ia berpikir ada kemungkinan gagal, tetapi ia tidak gentar;
Ia ingin maju atau mandiri, walaupun berisiko tinggi;
Ia berpikir positif, karena ingin berkreatif.
2. Tanamkan perilaku bekerja prestatif.
Efektifitas bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan perkataan lain, efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas. Setiap orang memiliki kemampuan mengatur semua kegiatannya tanpa ada keterbatasan. Dan seorang wirausaha memiliki kemampuan mengatur kegiatan dengan terencana dan terukur dengan tingkah hasil tertentu.
Efisien bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan perkataan lain, efisien bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil guna.
Tepat; artinya bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan atau semua yang dicita-citakan tercapai.
Cepat; artinya mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu. Bila pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat atau tepat pada waktu yang ditetapkan
Hemat; artinya dengan biaya yang tertentu tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apapun yang menghasilkan pada tingkat tertentu pula
Berhasil guna; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud tanpa mengalami hambatan-hambatan, sehingga meraih prestasi tertentu.
3. Pentingnya bekerja prestatif.
a.Beberapa pendapat para ahli tentang kepentingan dan manfaat latihan
Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih prestatif. Dengan adanya latihan, berarti wirausaha yang bersangkutan akan memperoleh karyawan yang ahli dan trampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara prestatif.
Pentingnya menanamkan bekerja prestatif melalui latihan adalah:
1) Menghargai cita-cita dan masa depan;
2) Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif;
3) Mengurangi pengawasan dalam bekerja;
4) Terus menerus menambah ilmu pengetahuan;
5) Mengembangkan rasa kesetiakawanan;
6) Mengembangkan sikap yang positif;
7) Mengembangkan kemampuan berprakarsa;
8) Mengembangkan daya kreativitas;
9) Efektif dan efisien dalam bekerja.
b. Metode latihan
Metode latihan yang dijalankan wirausaha adalah sebagai berikut :
1) Untuk latihan induksi
Kuliah
Magang
Perjalanan dinas
Menghadirkan dosen tamu (Ahli)
2) Untuk latihan tugas
Belajar sambil bekerja
Sistem magang
Mengikuti pelajaran di luar perusahaan
Latihan kewirausahaan merupakan bentuk tindakan korektif yang diperlukan untuk dapat mencapai nilai sehingga mungkin terjadi perubahan tertentu, namun mengandung resiko tertentu pula. Latihan kewirausahaan merupakan salah satu aspek yang perlu ditangani secara
berencana dan berkelanjutan. Adanya latihan dalam berwirausaha, diharapkan dapat meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuan, sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan baik. Setiap wirausaha yang menyelenggarakan latihan kewirausahaan,
selain harus berdasarkan pada suatu rencana, juga harus menentukan tujuan yang ingin dicapai. Termasuk juga meminimal resiko yang dihadapi.
Menilai suatu latihan sangat penting untuk mengetahui, apakah latihan yang dilaksanakan perusahaan itu baik atau tidak, kena sasaran atau tidak, dan lain sebagainya. Apakah cara melaksanakan latihan itu efektif dan efisien atau tidak, hanya dapat diketahui jika telah diadakan penilaian terhadap latihan tersebut. Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja ke arah pengaturan secara maksimal, yaitu dengan memberikan latihan kerja yang baik, maupun
dalam rangka tugasnya untuk perkembangan technical skill dan managerial skill. Prinsip pembinaan bekerja prestatif, efektif, dan efisien merupakan kunci ke arah kemajuan organisasi. Sebab efektivitas dan efisiensi kerja harus dicapai dalam rangka pencapaian tujuan. Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja yang baik, dibutuhkan teknik penggerakan dan motivasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Wirausaha harus melakukan pengembangan cara berpikir maju. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pengendalian usaha yang efektif dan efisien, yaitu dengan menentukan standar kerja, menilai prestasi kerja dan mengendalikannya.
Prestasi bisnis ditentukan sikap dan tindakan wirausaha.
Efektivitas dan efisiensi wirausaha ditentukan hasil-hasil yang dicapai.
Wirausaha harus mampu melihat setiap aspek dari sebuah persoalan dan memahami secara keseluruhan.
Rancangan yang ekonomis diperlukan oleh perilaku wirausaha
4. Merencanakan proses bekerja prestatif.
Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja prestatif, yakni sebagai berikut.
Pemanfaatan kegiatan-kegiatan wirausaha, seperti menggunakan waktu, seleksi penerimaan tenaga kerja, dan peralatan kerja.
Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha, seperti menyiapkan laporan keuangan bulanan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk dan jasa.
Pengendalian faktor-faktor eksternal wirausaha, seperti kebijakan-kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, iklim usaha.
Masalah-masalah keahlian, sampai sekarang dikejar orang dalam berbagai sekolah atau pendidikan. Adapun keahlian pokok yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha atau siapa saja adalah :
1. Keahlian pengendalian keuangan;
2. keahlian mengenai risiko persaingan;
3. keahlian mengurus usaha atau manajemen usaha;
4. keahlian menawarkan produk (salesmanship); dan
5. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan.
Lima keahlian pokok inilah yang sesungguhnya merupakan keahlian utama yang diperlukan oleh setiap wirausaha. Setelah menikmati pendidikan dan latihan, dalam keahlian pokok maupun keahlian tambahan, maka dalam praktek kehidupan usaha atau bisnis lambat laun cenderung akan menambah keahlian. Wirausaha berusaha meraih masa depan dengan baik, agar lingkungan bisnis yang terbentuk mampu mengembangkan keberlanjutan bisnisnya.
Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan para wirausaha. Dengan adanya waktu, segala sesuatu dapat terjadi, tetapi tanpa waktu maka tidak ada sesuatu yang akan terjadi. Atas dasar itu, gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Agar para wirausaha dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, dibawah ini dibuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab.
Para wirausaha dapat memandang waktu sebagai berikut.
Waktu adalah organisasi keseluruhan dari aktivitas kegiatan usaha untuk mencapai sesuatu tujuan. Waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep-konsep dan gagasan-gagasan dalam organisasi bisnis.
Waktu adalah sesuatu kekuasaan yang dimiliki sekarang, dan akan menentukan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu sekarang, akan menentukan tujuan usaha selanjutnya. Para wirausaha yang dapat memanfaatkan waktu sekarang, tanpa bermalas-malasan, akan sukses di dalam bisnisnya.
Waktu adalah ukuran untuk menentukan berapa lama harus bekerja hingga menghasilkan sesuatu.
Waktu adalah nilai uang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.
Berikut ini adalah beberapa petunjuk untuk menggunakan dan mendayagunakan waktu secara efektif dan efisien.
1) Buatlah perencanaan usaha atau bisnis dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
2) Biasakanlah untuk membagi dan menepati waktu dalam kehidupan sehari-hari.
3) Sadarilah bahwa waktu sangat berharga untuk mengisi kehidupan dengan berkarya dan berprestasi.
4) Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan dalam hidup.
5) Janganlah suka menunda-nunda pekerjaan
6) Kenalilah kondisi penyesuaian diri terhadap waktu
7) Melatih kedisiplinan di dalam setiap melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan.
8) Untuk memperkuat disiplin, usahakanlah membiasakan diri untuk bekerja dengan konsentrasi penuh.
9) Manfaatkanlah waktu-waktu senggang untuk kegiatan-kegiatan yang berguna bagi hidup ini, baik untuk belajar, untuk bisnis, untuk memperkaya pengalaman maupun untuk mengerjakan kegiatan lainnya.
10)Bekerjalah di dalam batas-batas kemampuan fisik dan psikis.
A. PERAN PERILAKU BELAJAR PRESTATIF.
2. Prinsip dan ciri perilaku belajar
3. Komponen perilaku belajar
Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberpa komponen perilaku belajar, sebagai berikut :
Pengajaran unit
Bersikap dinamis
Aktivitas belajar
Pembicaraan sistem bimbingan belajar
B. MANFAATKAN SIKAP BEKERJA PRESTATIF.
1. Penerapan kesempatan bekerja
Agar dapat mencapai tujuan sikap bekerja prestatif para wirausaha diharapkan :
Aktif dan kreatif serta berpikir kritis. Di sini harus menciptakan sikap bekerja prestatif, sehingga memiliki dan mengembangkan daya cipta yang positif.
Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan yaitu selalu sibuk dan menerapkan perilaku bekerja prestatif dalam setiap kesempatan yang ada.
Kebiasaan menunggu harus diubah dengan memberikan pelayanan prima, agar prestasi kerja secara terus menerus dicapai
2. Kepercayaan dan keberanian bekerja
Menerapkan perilaku bekerja prestatif perlu dikembangkan dalam berbagai bidang atau bidang tertentu yang menjurus pada efektivitas usaha atau bisnis. Menanamkan perilaku bekerja prestatif perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan :
Pengembangan diri dalam komitmen;
Pembinaan dan pengembangan kerja;
Bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja;
Memotivasi pekerja mau bekerja aktif, kreatif dan inovatif.
3. Ciri-ciri sikap bekerja baik
Wirausaha yang ingin maju pasti akan bekerja secara efektif dan efisien. Pikiran ingin maju membutuhkan kreativitas dari wirausaha itu sendiri. Jadi, efektifitas dan efisiensi bekerja mendorong terdapat pada wirausaha yang sering berada dalam kelompok kerjanya untuk terus
berprestasi. Keinginan maju dalam bekerja, sangat dipengaruhi oleh berbagia aspek kompetensi wirausaha itu sendiri.
Kompetensi wirausaha tergantung dalam kategori berikut ini :
Dilligence (kerajinan, kerja keras)
Dedication (pengabdian)
Integrity (keutuhan, watak)
Responsiblenness (rasa tanggungjawab)
Carefullness (kehati-hatian)
Versatility (keserbabisaan)
Innovativeness (daya pembaharuan)
Cooperativeness (semangat kerjasama)
4. Motivasi dalam bekerja
Untuk memperdalam tentang motivasi di dalam bekerja, hendaknya seorang wirausaha memahami hal-hal yang berhubungan dengan masalah kebutuhan hidup. Adapun kebutuhan-kebutuhan para pekerja yang berhubungan dengan masalah motivasi antara lain sebagai berikut.
Kebutuhan fisiologis misalnya makan, minum, istirahat, tidur, dan lain sebagainya.
Kebutuhan akan rasa aman, bebas dari ancaman fisik dan psikis.
Kebutuhan akan penghargaan (penghargaan akan kemampuan, kompetensi, dan percaya diri).
Kebutuhan untuk aktualisasi diri (mengembangkan potensi-potensinya semaksimal mungkin).
Teori kebutuhan tersebut pertama kali dikemukakan oleh Abraham H. Maslow (1954), dan biasanya dikenal dengan nama teori hirarki kebutuhan A.H. Maslow.
Buatlah rencana kegiatan belajar dan praktek yang dipandang mampu meraih keuntungan di masa depan.
Tugas
1. Buatlah matriks rencana-rencana masa depan dan cara meraih masa depan
Evaluasi
1. Jelaskan makna perilaku bekerja prestatif bagi wirausaha ?
2. Jelaskan maksud dari pernyataan keinginan maju dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh berbagia aspek kompetensi wirausaha itu sendiri ?
3. Uraiakan karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif menurut Zimmerer ?
4. Uraikan wirausaha berhasil yang memiliki ciri-ciri karakteristik prestatif ?
5.Jelaskan komponen-komponen pemikiran perilaku belajar yang mengarahkan pada kemampuan membelajarkan diri secara efektif?